Antrian mobil seperti kemacetan lalu lintas telah terasa menjelang pintu masuk areal nusa dua Bali, pemeriksaan sangat ketat diberlakukan oleh barikade polisi, tentara, dan keamanan hotel. Hal ini terjadi pada hari pertama ktt PBB mengenai perubahan iklim yang berlangsung mulai tanggal 3 sampai dengan 14 Desembern 2007. Tidak heran ribuan orang dari seluruh penjuru dunia berkumpul dikawasan hotel mewah dengan kondisi seminar menggunakan AC yang dapat merusak ozon, kendaraan delegasi yang tidak ramah lingkungan, dan ketatnya areal konferensi bagaikan perang mengancam negara maju.
Selain arena utama untuk pertemuan pemimpin dunia adapula konferensi masyarakat sipil yang tergabung dalam Civil Society Forum yang mengadakan workshop untuk menampung suara masyarakat minoritas seperti Masyarakat adat, kaum miskin kota, pemuda, petani dan Buruh. Meski forumnya masyarakat sipil namun ke feodalan sebagian kecil masyarakat Bali yang tidak lain pihak keamanan dan pemerintah daerah mengancam keras untuk membubarkan forum tersebut meski saat ini tetap berjalan. Pemerintah Indonesia ingin sekali menjadikan forum ini sebagai forum seperti kyoto yang namanya selalu disebut2 dalam dunia, namun pemerintah Indonesia tidak mempunyai konsep yang jelas untuk mengadopsi isu Perubahan Iklim ini. Maka tidak heran pemerintah dan mitra bisnis menjadikan ajang ini sebagai arena bisnis para pengusaha hal ini dapat dilihat dari banyaknya kegiatan2 yang bersifat bisnis seperti arak2an mobil dari jakarta dengan alasan proyek ramah lingkungan. Sehingga kita dapat lihat forum PBB kali ini hanya dijadikan ajang good image bagi pemerintah kepada belahan dunia. Sedangkan diluar nusa dua masih banyak rakyat yang sangat tidak tahu tentang makna perubahan iklim tersebut, dari bincang2 dengan masyarakat sekitar nusadua mereka masih banyak yang belum mengetahui apa itu artian konferensi ini sehingga tepat bahwa ajang ini hanya tertutup bagi kaum minoritas yang ingin menguasai uang dengan proyek perubahan iklim.Padahal sudah jelas perubahan iklim sudah didepan mata dan sedang terjadi saat ini, dapat dibuktikkan dengan adanya perubahan suhu iklim di Indonesia dan seringnya terjadi bencana2 alam seperti badai besar yang melanda belahan dunia belakangan ini. Dengan makin meningkatnya panas bumi maka secara otomatis makin menambah panasnya suhu bumi ini yang dikarenakan oleh perusahaan2 besar seperti Exxon, Freeport,Medco, Shell, dan perusahaan besar lainnya yang mengeksploitasi bumi. Dengan panasnya suhu bumi saat ini maka hari - hari terdekat minggu ini akan menjadi ajang terpanas bagi seluruh aktivis lingkungan dan gerakan sosial dunia untuk menyuarakan agar bumi dan dunia ini tidak untuk diperdagangkan, nah bali mulai kepanasan!!!!
Selain arena utama untuk pertemuan pemimpin dunia adapula konferensi masyarakat sipil yang tergabung dalam Civil Society Forum yang mengadakan workshop untuk menampung suara masyarakat minoritas seperti Masyarakat adat, kaum miskin kota, pemuda, petani dan Buruh. Meski forumnya masyarakat sipil namun ke feodalan sebagian kecil masyarakat Bali yang tidak lain pihak keamanan dan pemerintah daerah mengancam keras untuk membubarkan forum tersebut meski saat ini tetap berjalan. Pemerintah Indonesia ingin sekali menjadikan forum ini sebagai forum seperti kyoto yang namanya selalu disebut2 dalam dunia, namun pemerintah Indonesia tidak mempunyai konsep yang jelas untuk mengadopsi isu Perubahan Iklim ini. Maka tidak heran pemerintah dan mitra bisnis menjadikan ajang ini sebagai arena bisnis para pengusaha hal ini dapat dilihat dari banyaknya kegiatan2 yang bersifat bisnis seperti arak2an mobil dari jakarta dengan alasan proyek ramah lingkungan. Sehingga kita dapat lihat forum PBB kali ini hanya dijadikan ajang good image bagi pemerintah kepada belahan dunia. Sedangkan diluar nusa dua masih banyak rakyat yang sangat tidak tahu tentang makna perubahan iklim tersebut, dari bincang2 dengan masyarakat sekitar nusadua mereka masih banyak yang belum mengetahui apa itu artian konferensi ini sehingga tepat bahwa ajang ini hanya tertutup bagi kaum minoritas yang ingin menguasai uang dengan proyek perubahan iklim.Padahal sudah jelas perubahan iklim sudah didepan mata dan sedang terjadi saat ini, dapat dibuktikkan dengan adanya perubahan suhu iklim di Indonesia dan seringnya terjadi bencana2 alam seperti badai besar yang melanda belahan dunia belakangan ini. Dengan makin meningkatnya panas bumi maka secara otomatis makin menambah panasnya suhu bumi ini yang dikarenakan oleh perusahaan2 besar seperti Exxon, Freeport,Medco, Shell, dan perusahaan besar lainnya yang mengeksploitasi bumi. Dengan panasnya suhu bumi saat ini maka hari - hari terdekat minggu ini akan menjadi ajang terpanas bagi seluruh aktivis lingkungan dan gerakan sosial dunia untuk menyuarakan agar bumi dan dunia ini tidak untuk diperdagangkan, nah bali mulai kepanasan!!!!
No comments:
Post a Comment