mahalnya perubahan iklim

Di hari ketiga berlangsungnya KTT UNFCCC suasana disekitar nusa dua Bali tidak berbeda dengan situasi sebelumnya, hilir mudiknya delegasi dari satu hotel ke hotel lainnya dengan menggunakan sepeda gratis sponsor dari perusak lingkungan mewarnai kawasan ini. Belum lagi makanan yang sangat mahal sehingga sulit bagi kita yang memiliki uang tidak banyak untuk membeli segala makanan yang ada disini.
Situasi seperti pariwisata sangat dimanfaatkan oleh beberapa biro perjalanan dari agen2 wisata, bisa dikatakan forum ini menjadi ajang komersialisasi dalam bentuk lain kapitalisme. Bayangkan areal nusa dua dijadikan wilayah khusus bagi konferensi yang sangat didewakan bagaikan pertemuan ini sebuah berkah yang berharga. Komersialisasi konferensi ini sangat terasa bahkan hunian hotel ada beberapa yang menaikkan tarif khusus untuk berlangsungnya konferensi ini, sehingga jadilah pertemuan ini menjadi mahal bagi siapa saja yang datang untuk mewakili negara dunia guna menyelamatkan bumi dari dampak pemanasan global. Sebagai contoh hanya untuk makan gado-gado yang sangat sedikit jumlahnya dengan sebotol air mineral itu dihargakan sekitar 20.000 rupiah padahal lokasinya sendiri diluar tempat pertemuan UNFCCC tepatnya dekat tenda CSO. Kemahalan dan komersialisasi ini bukan hanya terjadi dalam areal dilluar konferensi yang notabene makanan dan bentuk2 pariwisata lainnya, melainkan terjadi pula didalam lokasi konferensi UNFCCC ini dimana semua negoisasi2 sejauh ini masih berbentuk perdagangan karbon dan emisi bahkan ada suatu organisasi pemerintah indonesia yang akan menjual produk barunya yang bernama VCM entahlah apalagi itu. Lobi2 yang dilakukan pemerintah2 negara dunia dalam forum ini menjadikan jauh dari harapan masyarakat dibumi ini yang terancam menjadi korban keganasan perubahan iklim. Bali road map diharapkan pula menjadi arahan yang jelas bagi dunia khusunya menjawab strategi penyelamatan perubahan iklim. Ngo2 yang hadir pula banyak yang melakukan lobi2 dengan kampanyenya namun diharapakan pula organisasi2 tersebut dapat melakukan hal - hal yang nyata untuk penyelamatan bumi dan jangan terjebak oleh permainan korporasi didalam forum ini. Sudah jelas apabila pertemuan ini hanya menghasilkan lobi2 penjualan karbon maupun emisi maka proses penyelamatan perubahan iklim akan sulit terlaksana untuk masyarakat luas, jangan jadikan protokol kyoto hanya menjadi slogan saja tetapi harus kuat dalam pengantar rakyat dunia untuk bertahan menghadapi perubahan iklim. Biar bagaimana pun UNFCCC merupakan sidang yang paling penting dalam sejarah penyelamatan lingkungan dunia, suara - suara masyarakat sipil dari manapun haruslah didengar dan di implementasikan sehingga arah ktt UNFCCC benar2 untuk rakyat dunia bukan untuk pedagang dunia sebab perubahan iklim tidak akan menjadi cost yang mahal apabila minoritas kaum kaya tidak mendominasi perubahan iklim.

No comments: